Riwayat


2.2.1        Riwayat
A.    Riwayat Antepartu dan Pemeriksaan Fisik
a. Deskripsi
·         Riwayat antepartum dan pemeriksaan fisik merupakan komponen utama perawatan antenatal yang meliputikebutuhan fisik, emosi, dan sosial wanita, anak yang belum lahir, suami, dan anggota keluarga lainnya.
·         Riwayat antepartum dan pemeriksaan fisik dimulai dengan konsultasi pranatal pertama, membuat informasi dasar, dan berlanjut sepanjang kehamilan untuk membantu memastikan hasil kehamilan yang positif.
·         Riwayat antepartum meliputi informasi tentang data  demografi, keluhan utama, riwayat medis lalu, riwayat keluarga, profil keluarga dan sosial, riwayat obstetri dan ginekologi, dan tinjauan sistem.
·         Pemeriksaan fisik antepartum meliputi informasi tinggi badan, berat badan, tanda-tanda vital, pemeriksaan sistem, pengukuran tinggi fundus, auskultasi bunyi jantung janin, pemeriksaan panggul, perkiraan ukuran panggul, dan pemeriksaan laboratorium.
·         Informasi juga dikumpulkan dari tanggal taksiran kelahiran, pengkajian usia kehamilan, evaluasi kesehatan janin, kebutuhan perawatan diri, penyuluhan tentang persalinan, pencegahan pajanan janin, terhadap teratogen, kebutuhan nutrisi selama kehamilan dan ketidaknyamanan yang dialami klien.
·         Informasi yang diperoleh dari riwayat antepartum dan pemeriksaan fisik membantu mengidentifikasi kemungkinan faktor-faktor yang menyebabkan ibu dan bayi berisiko terhadap masalah-masalah selama kehamilan.
b. Temuan Pengkajian
Temuan pengkajian bervariasi diantara klien, semua penyimpangan dari keadaan normal harus dilaporkan.

c. Implikasi Keperawatan
·         Lakukan pemeriksaan riwayat kesehatan, selidiki keluhan yang dialami klien.
·         Pastikan untuk mengevaluasi pemahaman klien  tentang statusnya dan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan kehamilan setiap kali kunjungan.
·         Harus diwaspadai pengaruh budaya pada kehamilan klien.
·         Harus diwaspadai kemungkinan faktor-faktor resiko, seperti pertambahan berat badan yang berlebihan atau tidak adekuat, riwayat diabetes atau penyakit jantung, penggunaan dan penyalahgunaan zat, hasil laboratorium yang abnormal
·         Tanyakan kepada klien tentang tanggal menstruasi terakhir (HPHT)
·         Ukur tinggi dan berat badan dasar pada saat kunjungan pertama dan setiap kunjungan berikutnya
·         Ukur tinggi fundus
·         Lakukan pemeriksaan panggul dan perkiraan ukuran panggul
·         Koordinasikan pemeriksaan laboratorium, ultrasonografi dan amniosentesis
·         Kaji klien terhadap gerakan janin dan denyut jantung janin yang dapt didengar
·         Kaji klien terhadap perkiraan dan kemungkinan tanda-tanda positif adanya kehamilan.
·         Beri klien konseling dan instruksi mengenai pendidikan persalinan, tindakan-tindakan perawatan diri sendiri, seperti latihan, penanganan nyeri, teknik bernafas, metode melahirkan, higiene, perawatan payudara, aktifitas fisik dan seksual, tidur, perawatan gigi dan imunisasi;  pencegahan paparan teratogen pada janin, dan penanganan ketidaknyamanan umum akibat kehamilan, seperti nyeri ulu hati (heartburn), Konstipas, mual dan muntah, nyeri tekan payudara, eritema palmar, letih, hemoroid, varises, sering berkemih, palpitasi, leukorea, sakit pinggang, sakit kepala, edema pergelangan kaki, kramkaki, dan kontraksi Braxton Flicks.
·         Evaluasi asupan nutrisi klien, berikan instruksi tentang pilihan makanan dan minuman yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan kehamilan
·         Beri dukungan dan bimbingan kepada klien dan keluarga; berikan kesempatan kepada klien untuk  untuk bertanya dan menjawab.
·         Siapkan klien untuk persalinan dan kelahuiran; jelaskan tentang tanda-tanda persalinan pasti dan tanda persalinan palsu.

B.     Riwayat Pascapartum dan Pemeriksaan Fisik
a. Deskripsi
·         Riwayat pascapartum dan pemeriksaan fisik adalah komponen utama perawatan pascapartum
·         Karena wanita menjalani pemeriksaan fisik lengkap selama periode sebelum melahirkan, maka pada periode segera setelah melahirkan semua prosedur tersebut tidak perlu diulang
·         Riwayat pascapartum, riwayat persalinan dan melahirkan, data bayi serta latihan pascapartum
·         Pemeriksaan fisik pascapartum mencakup pengkajian mengenai status nutrisi dan cairan, tingkat energi, ada tidaknya rasa nyeri, tinggi fundus  dan konsistensinya, jumlah dan karakter lokia, dan sirkulasi yang adekuat sama baiknya dengan informasi yang dikumpulkan dari data laboratorium
·         Aspek teknis kehamilan, persalinan, dan kelahiran dapat dipelajari dari catatan, persalinan dan kelahiran klien atau dari klien sendiri
·         Mengkaji informasi dari wanita hamil itu sendiri membantu meningkatkan pemahaman akan emosi dan kesan dari wanita tersebut

b. Temuan Pengkajian
·         Temuan pengkajian bervariasi pada setiap klien, adanya penyimpangan dari temuan normal harus dilaporkan

c. Implikasi Keperawatan
·         Dapatkan riwayat kesehatan, termasuk informasi mengenai profil  keluarga, riwayat kehamilan, riwayat persalinan dan melahirkan, data bayi dan latihan pascapartum
·         Dapatkan spesimen laboratorium, termasuk hemoglobin, hematokrit dan urine bersih untuk urinalisis rutin
·         Lakukan pengkajian fisik, termasuk tanda-tanda vital dan area fisik yang terlihat seperti rambut, muka, mata dan payudara
·         Palpasi fundus uteri dan kaji warna, jumlah dan baunya
·         Kaji bagian perineum dan observasi adanya ekimosis, hematon, eritema, edema, kerusakan, dan adanya drainase, perdarahan atau nyeri episiotomi
·         Kaji area rektal akan adanya hemoroid, hitung jumlahnya, catat bentuknya dan ukur dalam ukuran sentimeter
·         Tawarkan dukungan dan ajarkan mengenai perubahan psikologis yang terjadi pada pascapartum
·         Ulas kembali pengajaran terdahulu mengenai perawatan diri, memberi makan bayi dan cara perawatan bayi






C.    Riwayat Intrapartum dan Pemeriksaan Fisik
a. Deskripsi
·         Jika wanita berada pada fase aktif persalinan, riwayat yang diambil pada saat kedatangan dapat menjadi satu-satunya sumber sampai bayi dilahirkan
·         Riwayat yang diambil pada waktu ini harus mencakup tinjauan ulang terhadap kehamilan terdahulu, kesehatan secara umum, serta informasi mengenai pengobatan dalam keluarga
·         Setelah riwayat diambil, wanita perlu menjalani pemeriksaan fisik, mencakup pemeriksaan pelvik untuk memastikan presentasi dan posisi janin dan menentukan besarnya pembukaan

b. Implikasi Keperawatan
·         Bersikap sabar pada saat mengumpulkan informasi dari klien, tunda sampai kontraksi uterus hilang
·         Dapatkan riwayat kehamilan terbaru, mencakup paragravida,  suatu DESKRIPSI mengenai kehamilan, pola dan tempat perawatan pranatal, berbagai komplikasi, kelas persalinan, rencana terhadap persalinan dan perawatan anak
·         Catat kehamilan terdahuli (jumlah, tanggal, jenis kelahiran, komplikasi, dan hasil kehamilan mencakup jenis kelamin dan berat lahir) dan status kesehatan anak yang terbaru
·         Tanyakan pada klien riwayat kesehatan terdahulu dan catat jika klien pernah menjalani pembedahan,  penyakit jantung, diabetes, anemia, tuberkulosis, penyakit ginjal, hipertensi atau penyakit menular seksual atau jika klien berisiko mengalami infeksi human immunodeficiency virus (HIV)  (pasangan seksual lebih dari satu, riwayat pemakaian obat intravena, atau pasangan seksual memakai obat intravena)
·         Tanyakan pada klien jika ada anggota keluarga yang memilki penyakit jantung, diskrasia darah, diabetes, penyakit ginjal, kanker, alergi, kejang, defek kongenital atau retardasi mental
·         Kaji penampilan klien secara keseluruhan dan catat jika terdapat pucat, kelelahan, sakit atau rasa takut; edema; dehidrasi; atau lesi terbuka
·         Lakukan palpasi untuk mengetahui adanya pembesaran nodius limfatikus untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
·         Inspeksi membran mukosa pada mulut untuk mengetahui adanya lesi  (herpes) dan inspeksi konjungtiva untuk mengetahui warna mata
·         Auskultasi paru untuk mengetahui kejernihan suaranya dan kaji bunyi jantung
·         Palpasi payudara klien dan adanya benjolan atau kista serta catat kemunculannya untuk dievaluasi lebih lanjut (mungkin kelenjar susu yang membesar)
·         Tentukan ukuran janin melalui pengukuran tinggi fundus
·         Kaji presentasi dan posisi janin melalui manuver Leopold
·         Palpasi dan perkusi kandung kemih untuk mendeteksi kepenuhannya
·         Kaji adanya jaringan parut, karena pembedahan abdomen atau pelvik  dapat menyisakan perlekatan
·         Kaji turgor kulit untuk menentukan adanya dehidrasi
·         Inspeksi ekstremits bawah akan adanya edema dan varises